Monday, April 25, 2011

Semua Pasal Hujan


Assalamu'alaikum,

Madre Amor telah ditegur oleh seorang sahabat tentang "Poetic Song" yang membandingkan persamaan turunnya hujan  rahmat Allah dengan perasaan hati seorang insan yang terluka sehingga mengalirkan airmata. 

Memang tidak boleh disangkal lagi betapa banyak Firman Allah dalam Al-Quran yang  sangat jelas menerangkan tentang hujan. Panjang lebar ayat AlQuran diturunkan untuk manusia memikirkan dan mengambil pelajaran. 

Persoalannya ialah berapa ramaikah diantara kita yang mengambil iktibar  dan pengajaran dengan apa yang dipelajari sejak zaman kanak2 peringkat sekolah rendah lagi tentang kejadian hujan yang tak lari dari ANGIN, AWAN, AIR dan NIKMAT PENCIPTAAN NYA UNTUK MANUSIA.

Teringat satu masa dulu Madre pernah menonton filem Tan Sri P. Ramli tapi dah tak ingat cerita apa. 
Ada satu lagu yang dinyanyikan oleh dua orang penyanyi kanak2 lelaki & perempuan camni hah .....

Tanya sama pokok apa sebab goyang,
nanti jawab pokok angin yang goncang,
tanya sama angin apa sebab hujan, 
nanti jawab angin tanyalah awan...
Awan nanti kata aku kandung air, 
tiba tempat sejuk aku pun cair....

Senikata lagu itu atau apa2 sajak pun bila ditulis mestilah dengan niat yang betul untuk mengakui dan mengagungkan kebesaran Allah yang mencipta segalanya.
Terpulang kepada pendapat pembaca menilaikan tentang pandangan sahabat Madre sama ada kata-kata puitis atau senikata lagu tersebut boleh merosakkan 'akidah kita .. wallahua'alam. Bagi Madre "BERSANGKA BAIK" itu lebih baik.
             ATAU
Perlu ke tanya para ulama' yang lebih berpengetahuan ni?...




  • The rain falls because the sky can no longer handle it's heavyness. Just like tears..... they fall because the heart can no longer handle the pain.
    April 14 at 1:22pm ·  ·  · 

      • Amri Mat Saaid 
        ar-ruum 046. (Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya) yang menunjukkan akan kekuasaan Allah swt. (ialah bahwa Dia mengirimkan angin sebagai pembawa berita gembira) membawa berita gembira buat kalian mengenai akan turunnya hujan (dan untuk merasakan kepada kalian) melalui angin itu (sebagian dari rahmat-Nya) berupa hujan dan kesuburan sesudahnya (dan supaya kapal dapat berlayar) berkat adanya angin itu (dengan perintah-Nya) berdasarkan kehendak-Nya (dan juga supaya kalian dapat mencari) berupaya mencari (karunia-Nya) rezeki dari-Nya dengan cara berdagang melalui jalan laut (mudah-mudahan kalian bersyukur) atas adanya nikmat ini, hai penduduk Mekah, oleh karenanya kalian mengesakan-Nya.

        April 14 at 1:32pm ·  ·  1 person

      • Amri Mat Saaid 
        ar-ruum 048. (Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan) mengaraknya (dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya) makanya awan itu ada yang tipis dan ada yang tebal (dan menjadikannya bergumpal-gumpal) berkelompok-kelompok dan berpencar-pencar; dapat dibaca kisafan atau kisfan (lalu kamu lihat air) hujan (keluar dari celah-celahnya) dari celah-celah awan yang tebal itu (maka apabila hujan itu turun) (mengenai hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya tiba-tiba mereka menjadi gembira) mereka bergembira dengan turunnya hujan itu.

        April 14 at 1:33pm ·  ·  1 person

      • Amri Mat Saaid ar ruum 049. (Dan sesungguhnya) sungguh (sebelum hujan diturunkan kepada mereka) lafal min qablihi yang kedua ini berfungsi mengukuhkan makna lafal yang sama dengan sebelumnya (benar-benar telah berputus asa) putus harapan akan turunnya hujan.
        April 14 at 1:34pm ·  ·  1 person

      • Amri Mat Saaid 
        ar ruum 050. (Maka perhatikanlah bekas-bekas) menurut suatu qiraat dibaca dalam bentuk mufrad yakni atsari (rahmat Allah) nikmat yang dilimpahkan-Nya, yaitu berbentuk air hujan (bagaimana Allah menghidupkan bumi yang sudah mati) sesudah bumi itu kering dan tidak dapat menumbuhkan tetumbuhan lagi. (Sesungguhnya Dia yang berkuasa melakukan hal itu benar-benar berkuasa menghidupkan orang-orang yang telah mati. Dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu).

        April 14 at 1:35pm ·  ·  1 person

      • Amri Mat Saaid 
        ad zaariyat 002. (Dan demi awan yang mengandung) awan yang membawa air (hujan) yakni beban berupa air hujan, berkedudukan menjadi Maf'ul dari lafal Al Haamiaat.


        003. (Dan demi yang berlayar) yakni kapal-kapal yang berlayar di atas permukaan air (dengan mudah) dengan sangat mudahnya. Kalimat ini adalah Mashdar yang berkedudukan menjadi Hal, yakni Muyassaratan.

        004. (Dan demi yang membagi-bagi urusan) demi malaikat-malaikat yang membagi-bagi rezeki, hujan dan lain-lainnya ke berbagai negeri dan kepada semua hamba-hamba Allah.

        April 14 at 1:36pm · 

      • Madre Amor alhamdulillah, barakAllah..sheikh Amri.
        April 14 at 1:37pm · 

      • Amri Mat Saaid 
        yunus 024. (Sesungguhnya perumpamaan) gambaran (kehidupan duniawi itu adalah seperti air) hujan (yang Kami turunkan dari langit lalu tumbuhlah berkat air itu dengan suburnya) oleh sebab air itu (tanaman-tanaman bumi) sehingga sebagian di antaranya tampak bersatu dengan sebagian yang lain karena rimbunnya (di antaranya ada yang dimakan manusia) berupa biji jawawut, biji gandum dan lain sebagainya (dan binatang ternak) yaitu berupa rerumputan dan dedaunan. (Hingga apabila bumi itu telah sempurna keindahannya) menampakkan keindahannya berkat tumbuh-tumbuhannya (dan memakai pula perhiasannya) karena bunga-bungaannya. Asal kata wazzayyanat adalah tazayyanat, kemudian huruf ta diganti dengan huruf za, yang selanjutnya huruf za yang pengganti ini diidghamkan atau dimasukkan ke dalam huruf za asal, sehingga jadilah izzayyanat (dan pemilik-pemiliknya mengira bahwa mereka pasti menguasainya) mereka merasa pasti akan dapat memetik hasilnya (tiba-tiba datanglah kepadanya perkara Kami) kepastian atau azab Kami (di waktu malam hari atau siang, lalu Kami jadikan ia) yakni tanam-tanamannya (laksana tanam-tanaman yang sudah disabit) sudah dipanen dengan memakai sabit (seakan-akan) lafal ka-an adalah mukhaffafah dari lafal ka-anna, artinya seakan-akan ia (belum pernah tumbuh) belum pernah berujud (kemarin. Demikianlah Kami menjelaskan) Kami terangkan (tanda-tanda kekuasaan Kami kepada orang-orang yang berpikir).

        April 14 at 1:37pm · 

      • Amri Mat Saaid jazana wa iyaak
        April 14 at 1:37pm · 

      • Amri Mat Saaid 
        yunus 031. (Katakanlah,) kepada mereka ("Siapakah yang memberi rezeki kepada kalian dari langit) yaitu melalui hujan (dan bumi) yaitu melalui tumbuh-tumbuhan (atau siapakah yang kuasa menciptakan pendengaran) lafal as-sam`u di sini bermakna al-asma`; artinya yang menciptakan pendengaran (dan penglihatan dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan siapakah yang mengatur segala urusan?") di antara makhluk semuanya. (Maka mereka katakan,) bahwa Dia ("Allah." Maka katakanlah,) kepada mereka ("Mengapa kalian tidak bertakwa.") kepada-Nya, oleh sebab itu berimanlah kalian.

        April 14 at 1:38pm · 

      • Amri Mat Saaid al waaqiah 082. (Kalian menjadikan rezeki yang diberikan kepada kalian) yaitu berupa air hujan; kalian membalasnya (dengan mendustakan) rezeki yang diberikan Allah kepada kalian berupa air hujan itu karena kalian telah mengatakan, "Kami di beri hujan oleh bintang anu".
        April 14 at 1:39pm · 

      • Amri Mat Saaid 
        ibrahim 032. (Allahlah yang telah menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air hujan dari langit kemudian Dia mengeluarkan dengan air hujan itu berbagai buah-buahan menjadi rezeki untuk kalian dan Dia telah menundukkan bahtera bagi kalian) yang dimaksud adalah perahu (supaya bahtera itu berlayar di lautan) sehingga kalian dapat menaikinya dan memuat barang-barang di atasnya (dengan kehendak-Nya) dengan seizin-Nya (dan Dia telah menundukkan pula bagi kalian sungai-sungai.)

        April 14 at 1:40pm · 

      • Amri Mat Saaid 
        al maidah 120. (Kepunyaan Allahlah kerajaan langit dan bumi) tempat-tempat penyimpanan hujan, semua tumbuhan, semua rezeki dan lain-lainnya (dan apa yang ada di dalamnya) dipergunakan kata maa, karena kebanyakan makhluk Allah itu terdiri dari yang tidak berakal (dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu) di antara kekuasaan-Nya itu ialah memberi pahala kepada orang yang berbuat benar, dan menyiksa orang yang berbuat dusta.

        April 14 at 1:41pm · 

      • Amri Mat Saaid 
        al israa 100. (Katakanlah) kepada mereka ("Seandainya kalian menguasai perbendaharaan-perbendaharaan rahmat Rabbku) berupa perbendaharaan rezeki dan hujan (niscaya kalian tahan perbendaharaan itu) maksudnya niscaya kalian akan bersikap kikir (karena takut membelanjakannya.") karena takut harta menjadi habis dibelanjakan oleh karenanya kalian bersikap kikir. (Dan adalah manusia itu sangat kikir) maksudnya sangat bakhil.

        April 14 at 1:43pm · 

      • Amri Mat Saaid al hijr.022. (Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengumpulkan awan) menggiring mendung sehingga terkumpul lalu penuh dengan air (lalu Kami turunkan dari langit) dari mendung itu (air) air hujan (kemudian Kami beri minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah kalian yang menyimpannya) artinya, bukanlah kalian yang menyimpannya dengan upaya tangan kalian.
        April 14 at 1:45pm · 

      • Amri Mat Saaid ada banyak lagi ayat quran pasal hujan..hanya beberapa maksud ayat sahaja yg saya postkan..sebenarnya hujan tu nikmat dari Allah..Allah yang mengawalnya bukan sebab awan x mampu nak handle sebab dah berat. InsyaAllah sama2 kita perbetulkan bersama akidah kita.
        April 14 at 1:47pm · 

      • Madre Amor atoiiyaaiiii!!! Astaghfirullah.. saya nak copy paste semua ni masuk blog ye!
        ada lg tak?

        April 14 at 1:49pm · 

      • Amri Mat Saaid ade banyak itu semua saya ambil dari tafsir jalalain....minta je email puan nanti saya emailkan kesemuanya.
        April 14 at 1:51pm ·  ·  1 person

      • Madre Amor thanx, Amri. ni email saya:rusul14@gmail.com
        April 14 at 2:00pm · 

        Lagu dibawah ini dinyanyikan dalam rentak yang sama  dengan lagu kanak2 tadi mengenai .."tana cama potok apa cebab doyang"... 

        lagu anak sedara Madre ..Noris aka Wis (pelat) semasa kecil ..hehe 

        Itulah Sayang

        Artist: P. Ramlee, Feat: Normadiah

        Tanya sama hati
        Apa asal sayang
        Adakah tandanya nampak dipandang
        Kumbang rayu bunga
        Bulan dan bintangnya
        Punya tanda-tanda hubungan mesra


        Tanya sama hati
        Pernahkah merindu
        Ingat masa lena apa mimpimu
        Masa berjauhan
        Apa nan dikenang
        Bila difahamkan itulah sayang


        Jikalau tidak kerana sayang
        Kuntuman kasih tak mungkin kembang
        Andainya jemu mengganti rindu
        Jambangan mesra tentulah layu


        Tanya sama hati
        Apa asal sayang
        Adakah tandanya nampak dipandang
        Kumbang rayu bunga
        Bulan dan bintangnya
        Punya tanda-tanda hubungan mesra
        (link)                              


        Tafakur Tentang Awan



        Ilustrasi (inet)




















        Awan, Cairan yang Mengambang
        dakwatuna.com - Apakah sebenarnya awan itu?
        Awan adalah air yang mengambang di udara. Jika dalam jumlah yang banyak maka akan terbentuk hujan lebat yang turun ke bumi menghasilkan air sumur, sungai, telaga, dan mata air yang dapat kita minum, kita gunakan untuk menyiram tanaman, dan diminum pula oleh hewan ternak kita.
        أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ أَنزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَسَلَكَهُ يَنَابِيعَ فِي الْأَرْضِ ثُمَّ يُخْرِجُ بِهِ زَرْعًا مُّخْتَلِفًا أَلْوَانُهُ
        Apakah kamu tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit, maka diaturnya menjadi sumber-sumber air di bumi kemudian ditumbuhkan-Nya dengan air itu tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya... (QS. Az-Zumar: 21).
        Bagaimana awan terbentuk?
        Allah SWT mengirimkan panas matahari untuk menguapkan air di permukaan laut. Uap air laut yang telah menjadi tawar naik ke atas namun hanya sampai ke ketinggian tertentu agar ia dapat menjadi rahmat bagi hamba-hamba Allah SWT. Demikianlah Allah SWT menetapkan sunnah-Nya di alam semesta, Ia tetapkan air laut yang asin berubah menjadi hujan yang tawar dan amat dibutuhkan oleh manusia.
        Bagaimana Sunnatullah dalam pembentukan awan ini?
        Pertama, Allah SWT menjadikan panas matahari serta angin sebagai penyebab naiknya uap air laut ke ketinggian yang melebihi ketinggian gunung agar kumpulan uap air itu tidak terhalang oleh gunung ketika ia bergerak dari atas laut menuju tengah-tengah daratan. Allah SWT menguapkan air laut tanpa disertai unsur garamnya agar dapat diminum oleh manusia, hewan dan tumbuhan.
        أَفَرَأَيْتُمُ الْمَاءَ الَّذِي تَشْرَبُونَ﴿٦٨﴾أَأَنتُمْ أَنزَلْتُمُوهُ مِنَ الْمُزْنِ أَمْ نَحْنُ الْمُنزِلُونَ﴿٦٩﴾لَوْ نَشَاءُ جَعَلْنَاهُ أُجَاجًا فَلَوْلَا تَشْكُرُونَ﴿٧٠﴾
        Maka Terangkanlah kepadaKu tentang air yang kamu minum. Kamukah yang menurunkannya atau Kamikah yang menurunkannya? Kalau Kami kehendaki, niscaya Kami jadikan dia asin, maka mengapakah kamu tidak bersyukur? (QS. Al-Waqi’ah: 68-70).
        Kedua, Allah SWT Dialah yang telah menjadikan angin dan panas matahari sebagai sebab terangkatnya uap air dari laut melebihi tinggi rata-rata gunung seperti firman-Nya:
        وَهُوَ الَّذِي يُرْسِلُ الرِّيَاحَ بُشْرًا بَيْنَ يَدَيْ رَحْمَتِهِ ۖ حَتَّىٰ إِذَا أَقَلَّتْ سَحَابًا ثِقَالًا سُقْنَاهُ لِبَلَدٍ مَّيِّتٍ
        Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, kami halau ke suatu daerah yang tandus.…”  (QS. Al-A’raf: 57).
        Makna أَقَلَّتْ   pada ayat di atas adalah membawa dan mengangkat.
        Allah SWT menjadikan suhu yang dingin di udara semakin dingin sampai pada ketinggian 8 mil saja. Ini membuat air tidak dapat melebihi ketinggian tersebut.
        Mengapa semakin ke atas suhu semakin dingin?
        Seharusnya semakin kita naik ke atas kita akan semakin merasakan panas karena jarak dengan matahari relatif semakin dekat. Namun di bawah ketinggian 8 mil keadaan justru sebaliknya. Ini dimaksudkan agar uap air tidak terus naik ke atas sehingga tidak kering atau hilang.
        وَأَنزَلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً بِقَدَرٍ فَأَسْكَنَّاهُ فِي الْأَرْضِ ۖ وَإِنَّا عَلَىٰ ذَهَابٍ بِهِ لَقَادِرُونَ﴿١٨﴾
        Dan Kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran; lalu Kami jadikan air itu menetap di bumi, dan Sesungguhnya kami benar-benar berkuasa menghilangkannya. (QS. Al-Mu’minun: 18).
        Bagaimana pengumpulan uap air dapat terjadi?
        Uap air itu amat ringan dan tak dapat dilihat, karenanya ia naik ke atas. Lalu Allah SWT mengirim angin yang membawa zat-zat tertentu yang berfungsi mengumpulkan uap-uap air itu di sekelilingnya sehingga terbentuk gumpalan besar uap air yang kita lihat sebagai awan. Awan yang berat dengan uap air itu membantunya untuk tidak terus naik ke atas.
        اللَّهُ الَّذِي يُرْسِلُ الرِّيَاحَ فَتُثِيرُ سَحَابًا فَيَبْسُطُهُ فِي السَّمَاءِ كَيْفَ يَشَاءُ وَيَجْعَلُهُ كِسَفًا فَتَرَى الْوَدْقَ يَخْرُجُ مِنْ خِلَالِهِ ۖ فَإِذَا أَصَابَ بِهِ مَن يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ إِذَا هُمْ يَسْتَبْشِرُونَ﴿٤٨﴾
        Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya, Maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hamba-Nya yang dikehendakiNya, tiba-tiba mereka menjadi gembira. (QS. Ar-Rum: 48).
        Di samping kedua sunnatullah yang telah disebutkan (sunnah Allah SWT berupa naiknya uap air laut di atas ketinggian gunung dan sunnah Allah SWT berupa tertahannya gumpalan awan yang berisi uap air pada ketinggian 8 mil), juga terdapat nikmat lain bagi manusia (sunnatullah yang ketiga) berupa bergeraknya awan yang telah berisi air itu menuju ke atas daratan yang dihuni manusia, hewan dan tumbuhan.
        وَهُوَ الَّذِي يُرْسِلُ الرِّيَاحَ بُشْرًا بَيْنَ يَدَيْ رَحْمَتِهِ ۖ حَتَّىٰ إِذَا أَقَلَّتْ سَحَابًا ثِقَالًا سُقْنَاهُ لِبَلَدٍ مَّيِّتٍ فَأَنزَلْنَا بِهِ الْمَاءَ فَأَخْرَجْنَا بِهِ مِن كُلِّ الثَّمَرَاتِ ۚ كَذَٰلِكَ نُخْرِجُ الْمَوْتَىٰ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ﴿٥٧﴾
        Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, maka kami keluarkan dengan sebab hujan itu pelbagai macam buah-buahan. seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran. (QS. Al-A’raf: 57).
        Renungkanlah bagaimana ukuran kecepatan angin yang amat sesuai dengan berat dan kepekatan awan sehingga tidak membawa dampak kehancuran. Allah SWT telah memberikan beberapa pelajaran kepada kita dengan angin yang menghancurkan yang kecepatannya 75 mil per jam. Dan bila kecepatannya mencapai 200 mil per jam maka angin itu tidak akan menyisakan apapun. Dan agar Anda ketahui betapa besar pengaruh rahmat Allah SWT kepada kita ingatlah bahwa angin dengan kecepatan tinggi itu ada pada ketinggian  5 mil saja di atas kepala kita di mana arus angin dengan kecepatan 200 mil per jam tersebut berada 5 mil di atas permukaan laut. Jika angin dengan kecepatan 200 mil per jam ini turun beberapa mil saja pasti semua struktur kehidupan akan rusak setelah ia merusak sistem pengaturan hujan. Perlu diketahui bahwa daerah di atas angin penghancur ini adalah daerah yang tak berangin. Jika urutan ini terbalik maka rusaklah semua sistem yang telah ada. Anda lihat bagaimana perencanaan dan program yang amat sempurna di atas permukaan bumi ini.
        Keempat, adalah sunnatullah turunnya hujan berupa butiran-butiran air yang kecil bukan air bah yang dapat menghancurkan segala sesuatu.
        Kelima, sunnatullah mengalirnya sungai-sungai yang berpencar di permukaan bumi seperti pembuluh darah bagi tubuh manusia.
        Keenam, sunnatullah menyerapnya sebagian besar air ke dalam bumi agar air tidak tercemar dan agar tanah laik untuk ditelusuri tanpa gangguan air.
        Ketujuh, sunnatullah tersimpannya air di dalam bumi dengan jarak yang tidak jauh sehingga dapat dimanfaatkan oleh manusia berupa mata air atau sumur. Air ini tertahan oleh bebatuan yang seperti bejana penampung air sehingga tidak menembus ke kedalaman bumi yang tak terjangkau manusia.
        Firman Allah SWT:
        قُلْ أَرَأَيْتُمْ إِنْ أَصْبَحَ مَاؤُكُمْ غَوْرًا فَمَن يَأْتِيكُم بِمَاءٍ مَّعِينٍ﴿٣٠﴾
        Katakanlah: “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; Maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (QS. Al-Mulk: 30).
        Jadi,
        • Di bumi ini ada program sempurna yang bekerja di bawah perintah Penciptanya dengan amat rapi dan teratur.
        • Ada juga di sana Sunnatullah yang tetap, berkadar, dan sangat rapi yang bekerja membentuk air hujan, mengangkat air dari laut ke ketinggian di atas gunung setelah dihilangkan unsur garamnya, kemudian air itu dikirim untuk semua makhluk yang membutuhkannya di tengah-tengah daratan luas dengan menurunkannya dalam bentuk tetesan lembut yang bermanfaat dan tidak membahayakan. Lalu ia menjadi sungai-sungai yang penuh manfaat atau diserap ke dalam bumi agar tidak menganggu kehidupan dan agar terjaga dari polusi serta menjadi cadangan air yang ditampung dengan jarak tidak jauh dari permukaan bumi oleh wadah dari bebatuan.
        مُجِيْبُ الدُّعَاءِ
        Yang Mengabulkan Doa
        Tanyakan orang-orang bijak tentang rahmat Tuhan-mu Yang Maha Mengabulkan doa, tanyakan tentang pengabulan-Nya akan permohonan dan rintihan orang-orang yang terjepit dan terhimpit.
        Tanyakan betapa banyak tanah tandus saat hujan tak jua turun, lalu kaum muslimin keluar seperti yang diajarkan Rasulullah SAW untuk menyeru Tuhan mereka sepenuh harapan. Ketika suatu kaum jujur dan tulus dalam doanya Allah SWT menjawab doa mereka dan menurunkan hujan yang penuh rahmat. Hal ini disaksikan dan dialami oleh jutaan kaum muslimin di segala penjuru bumi.
        Itulah bukti nyata yang dengannya kita mengetahui bahwa Pencipta hujan adalah Zat yang Mengabulkan doa. Firman Allah SWT:
        وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ﴿١٨٦﴾
        Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (QS. Al-Baqarah: 186).
        Untuk Direnungkan:
        • Siapakah Pemilik program sempurna dan bijaksana dalam pengaturan bumi?
        • Siapakah yang telah menetapkan hukum-hukum dan ketetapan-ketetapan yang amat teratur, detail, dan sempurna?
        • Siapakah yang telah mendengar doa para pemohon dan menjawabnya? Menciptakan awan dan menurunkan hujan?
        • Berhala tidak mampu berbuat sesuatu dan memikirkan apapun.
        • Alam yang buta, tuli dan bisu tidak memiliki kehendak dan pengaturan.
        • Ataukah ketiadaan yang menciptakan, memprogram, mengadakan, membentuk, menentukan ukuran, menyempurnakan, mendengar, dan menjawab? Padahal ketiadaan -  sesuai namanya – tidak memiliki wujud, lalu bagaimana mungkin keberadaan muncul dari suatu yang tidak ada?!
        • Ataukah justru fenomena alam ini semua sedang berbicara kepada akal manusia bahwa ia memiliki Rabb yang Maha Bijaksana, Maha Kuasa, Maha Detail Pengetahuan-Nya, Maha Mendengar, Maha Menjawab, Maha Pemberi rizki, Maha Menentukan waktu, Maha Penolong bagi hamba-Nya? Hukum-hukum dan ketetapan-ketetapan yang sempurna dan menentukan segalanya yang mengatur pembentukan hujan sedang berbicara kepada akal manusia tentang kekuasaan Tuhannya, sebagian sifat-sifat Penciptanya, keberadaan-Nya. Kalau bukan karena-Nya tidak ada satu pun aturan, kesempurnaan, dan perencanaan yang dapat kita saksikan sama sekali.

        Pandanglah dan perhatikan awan wahai Saudaraku,
        Bagaimana ia bak air yang terbang di udara
        Allah mengirimnya untuk kita sebagai bukti rahmat-Nya
        Hujan yang dibawanya, sudahkah engkau mensyukuri-Nya?
        Ia tundukkan mentari yang menyinari lautan
        Uap airnya naik melewati pegunungan
        menuju langit dengan tepat ketinggian
        Begitulah agar luput dari jangkauan
        Kesimpulan:
        • Allah SWT adalah Pencipta bumi dan semua pengaturan yang ada padanya.
        • Allah SWT Dialah yang menundukkan matahari dan sinarnya yang panas untuk mengangkat uap air laut melewati ketinggian gunung.
        • Allah SWT Dialah yang mengirim angin, menciptakan awan dan menurunkan hujan.
        • Allah SWT Dialah yang mengalirkan sungai-sungai, memancarkan mata air, menampung air dalam tanah dengan wadah bebatuan dan tidak membuatnya hilang di kedalaman bumi.
        • Allah SWT Dialah yang menciptakan manusia, hewan, dan tumbuhan kemudian menjamin makanan dan minuman mereka dengan menyediakan sepenuhnya sarana-sarana untuk memperolehnya.
        • Allah SWT Dialah yang Maha Mendengar, Menjawab doa, Menyingkap kesusahan, dan Menyelamatkan hamba-Nya yang terhimpit.
        • Berhala-berhala yang lemah dan alam yang bodoh, tuli dan bisu tidak akan mampu membuat, merencanakan, mendengar dan menjawab.




No comments:

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...